Cara Konfigurasi DHCP Server pada Debian VirtualBox
17 December 2019
1 Comment
Cara Konfigurasi DHCP Server pada Debian VirtualBox
Pengertian DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DHCP kepanjangan dari Dynamic Host Configuration Protocol merupakan protocol yang memberikan layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang lain.
DHCP terbagi menjadi 2 bagian terpenting, yaitu : DHCP Server dan DHCP Client. Pada DHCP Server menggunakan port 67 dan pada DHCP Client menggunakan port 68.
Fungsi DHCP
Fungsi dari DHCP ini adalah untuk memberikan alamat IP Address secara automatis kepada komputer yang memintanya (Client).
Dengan adanya DHCP ini seorang administrator jaringan tidak perlu mengkonfigurasi satu persatu nomor IP pada komputer client.
Macam-macam layanan yang diberikan oleh DHCP Server :
DHCP Server memberikan berbagai macam service (layanan), yaitu: pool (range), default gateway, DNS Server, DNS Name, dan juga lease time :
- Pool (range) yaitu Range atau IP yang akan diberikan kepada client.
- Default gateway yaitu alamat IP yang menyewakan ip kepada client (IP Server).
- Lease time yaitu batas waktu yang diberikan server dalam penyewaan alamat ip kepada client.
- DNS Server yaitu IP dari domain milik server yang diberikan oleh server.
- DNS Name adalah sebuah Domain atau nama yang berguna untuk menggantikan alamat IP Server.
Konfigurasi DHCP Server pada Debian
Sebelum melakukan konfigurasi kita memerlukan sebuah paket aplikasi untuk Management DHCP Server, yaitu : isc-dhcp-server. Untuk itu kita memerlukan internet untuk bisa mengistall paket tersebut di Debian Server, jika belum tau bagaimana cara menghubungkan Debian server dengan internet silahkan kunjungi artikel berikut : Cara Menghubungkan Debian Server dengan Internet.
Jika sudah terhubung dengan internet maka anda wajib memasukan kode repository Debian Server, jika anda belum tau apa aitu repository dan bagaimana cara mengimplementasikannya silahkan kunjungi artikel berikut : Cara menambahkan repository pada Debian Server.
Jika sudah bisa terkoneksi dengan internet dan sudah menambahkan repository maka kita bisa langsung memulai tutorialnya :
1. Buka Aplikasi VirtualBox pada PC atau Laptop anda.
2. Setting network adapter 1 dengan mode / tipe Host Only Adapter.
Klik setting.
Host Only Merupakan Adapter atau interface virtual yang bisa kita hubungkan dengan Debian Server Virtual dengan PC Windows kita.
3. Nyalakan Debian Server-nya.
4. Login sebagai super user atau user root.
User root pasti akan ditandai dengan tanda # setelah hostname.
5. Kemudian test koneksi internet dengan cara melakukan ping ke www.google.com.
root@IQBAL:~# ping www.google.com
6. Lalu install paket isc-dhcp-server dengan menggunakan perintah terminal :
root@IQBAL:~# apt-get install isc-dhcp-server
Karena disini saya sudah mengistall paket isc-dhcp-server maka akan muncul seperti ini :
Jika belum pasti akan meminta konfirmasi tekan y pada keyboard saja.
7. Sebelum mengkonfigurasi diharapkan sudah mensetting IP Address static pada Debian Server anda. Jika belum pelajari cara mengsetting IP Address Debian Server.
Saya menggunakan settingan IP Address Debian seperti berikut :
8. Buka File konfigurasi DHCP Server dengan mengetikan perintah terminal :
root@IQBAL:~# nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
Cari kode berikut kemudian ubah sesuai dengan settingan IP kalian.
subnet 192.168.53.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.53.1 192.168.53.254;
option domain-name-servers 192.168.53.1;
option domain-name “iqbal.net”;
option routers 192.168.53.1;
option broadcast-address 192.168.53.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
Penjelasan kode diatas :
- Subnet : Network ID dari IP Debian Server yang statis.
- Netmask : Subnetmask dari sebuah IP.
- Range : Rentan IP Address yang akan diberikan kepada computer client (karena saya menggunakan /24 maka rentan IP nya 1 sampai 254.
- Domain-name-servers : IP Address dari Debian Server.
- Domain-name : DNS yang akan diberikan secara otomatis oleh Server kepada Client.
- Option routers : Gateway yang diberikan oleh server kepada client.
- Option broadcast-address : Broadcast dari IP Debian Server (Pahami tentang subnetting IP Address).
- Default-lease-time : batas waktu penyewaan IP Address kepada client.
- Max-lease-time : batas waktu maksimal yang diberikan oleh server kepada client dalam memberikan IP Address nya.
9. Kemudian save dengan cara menekan tombol keyboard : ctrl + x kemudian tekan y kemudian enter.
10. Lalu kita tentukan interface mana yang memiliki ip address statis (interface yang akan dijadikan sebuah server untuk DHCP), dengan cara mengetikan perintah terminal :
root@IQBAL:~# nano /etc/default/isc-dhcp-server
11. Tambahkan kode :
INTERFACESv4 = “enp0s3”. (Sesuaikan dengan nama interfaces anda, jika nama interface anda eth0 ya ganti dengan eth0 bukan enp0s3).
12. Kemudian save dengan cara menekan tombol keyboard : ctrl + x kemudian tekan y kemudian enter.
13. Restart Service DHCP dengan cara mengetikan perintah :
root@IQBAL:~# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
14. Kemudian Setting IP Address di adapter / interface Host Only pada Windows client dengan IP automatic. Dengan cara membuka Control Panel => Network and Internet => Network and Sharing Center => Change Adapter Setting.
Lalu pilih adapter HostOnly kemudian Klik kanan => Properties => Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4). Pilih Obtain an IP address automatically. Supaya Windows bisa merequest IP Address dari Debian Server.
15. Tunggu sampai Interface HostOnly pada Windows (Client) mendapatkan IP Address dari Debian Server.
Jika sudah cek apakan ip sudah diberikan atau belum dengan cara masuk ke CMD kemudian ketikan perintah ipconfig
Nah IP Address yang diberikan oleh Debian Server akan ngacak. Disitu Windows saya mendapatkan IP Address 192.168.53.23/24
16. Jika sudah kemudian test koneksi dari Debian ke Windows dan begitu juga sebaliknya, dengan menggunakan protocol PING.
Dari Debian ke Windows.
Dari Windows ke Debian.
Nah itu dia cara konfigurasi DHCP Server pada Debian. Jika ada yang kurang paham silahkan bertanya di kolom komentar.
Sekian tutorial dari saya kurang lebihnya mohon maaf,
Terimakasih.
Baca Juga:
ReplyDeleteReseller Kaos Dakwah
MeneladaniKisah Abu Bakar As-Siddiq
Sejarah Hidup Abdurrahman bin Auf
Umar bin Khattab Khalifah Pengganti Nabi Muhammad
Rencanakan Keuanganmu Dengan Baik Jika Ingin Travelling Ke Eropa
Kuliner Lezat Khas Lombok
Pantai Ujung Negoro, Pantai Cantik Nan Tersembunyi Di Batang